Pemimpin Muda yang Berkenan di Hadapan Tuhan – Dua Tawarikh 34:1 – 7


Pemimpin Muda yang Berkenan di Hadapan TuhanDua Tawarikh 34:1 – 7
TUJUAN : Mendorong remaja untuk memahami bahwa syarat menjadi seorang pemimpin muda yang berkenan adalah takut akan Tuhan dan hidup benar di hadapan-Nya.
Yosia, Raja Belia
Kita harus mengenal tokoh yang satu ini. Dalam sejarah Kerajaan Israel, Yosia tercatat sebagai raja Israel yang paling muda belia. Ia menjadi raja ketika masih berusia delapan tahun. Yosia lahir dari sebuah keluarga yang takut akan Tuhan, ayahnya bernama Amon, dan kakeknya adalah Raja Manasye.
Selama hidupnya, Yosia dikatakan selalu hidup benar di hadapan Tuhan. Ia mengikuti jejak hidup Daud, yang selalu mengikuti kehendak Tuhan dengan tidak menyimpang dari perintah Tuhan.
Saat Yosia berusia 16 Tahun, yaitu pada tahun ke-8 masa pemerintahannya, ia mulai mencari Allah yang benar, yaitu Allah Daud leluhurnya.
Dan, pada tahun ke-12 (20 th), ia membersihkan Yehuda dan Yerusalem dari penyembahan berhala. Ia memusnahkan tempat-tempat persembahan berhala di bukit-bukit pengorbanan, tiang-tiang berhala, patung-patung dewa asing, mezbah Baal, lalu menghamburkannya ke kuburan orang-orang yang mempersembahkan korban. Ia juga merobohkan seluruh mezbah dan tiang berhala di Kota Manasye, Efraim, dan Simeon, serta menghancurkan segala tempat persembahan berhala di seluruh Israel. Sesudah melakukan semua itu, ia baru kembali ke Yerusalem.
Yosia melakukan semua itu karena ia begitu menyadari bahwa takut akan Tuhan dan hidup benar di hadapan Tuhan merupakan satu syarat mutlak bagi seorang pemimpin yang berkenan di hadapan Tuhan.
IV. DISKUSI
1. Yosia diangkat menjadi raja Israel pada usia 8 tahun. Menurut Anda, apakah anak seusia itu layak dijadikan raja?
2. Mengapa Tuhan memilih Yosia untuk menjadi pemimpin baru di Israel, padahal usianya masih sangat muda?
2Taw 34:2. Ia melakukan apa yang benar di mata Tuhan, khususnya kesetiaan Yosia terhadap seluruh hukum Musa. Yang khusus perlu diperhatikan adalah bahwa ia "percaya kepada Tuhan" sehingga di antara "semua raja-raja Yehuda …  tidak ada lagi yang sama seperti dia"  2Raj 18:5
3. Apakah yang membuat Yosia berkenan di hadapan Tuhan? Raja Yosia melakukan pembaharuan agama yang radikal. Pembaharuan itu dimulai karena kitab Hukum Taurat yang ditemukan waktu bait Allah diperbaiki. pekerjaan pada bait Allah itu berupa sebuah pentahiran, #/TB 2Ta 34:8, yang disusul suatu aksi untuk menumpas pemujaan berhala tanpa kompromi di Yerusalem, Yehuda dan Israel.
4. Apakah hanya orang yang sudah dewasa saja yang layak menjadi pemimpin?
5. Dapatkah seorang muda dipilih Tuhan untuk menjadi pemimpin?
6. Syarat apakah yang dibutuhkan supaya seorang muda layak menjadi pemimpin?
7. Menurut Anda, apakah kedewasaan rohani hanya diukur dari kedewasaan usia?
V. APLIKASI
Kita sering kali berpikir bahwa orang muda tidak layak untuk memimpin karena masalah usia. Namun, mata kita telah dibukakan oleh kehidupan Yosia yang dicatat Alkitab.
Melalui pelajaran yang kita ambil dari kehidupan Yosia, marilah kita mulai belajar untuk:
1. Mempersiapkan diri untuk menjadi seorang pemimpin, yaitu dengan melatih diri untuk takut akan Tuhan dan hidup benar di hadapan-Nya.
2. Mengembangkan sikap keteladanan dalam diri kita supaya melalui keteladanan yang kita berikan, orang lain dapat hidup benar seperti kita.
3. Menunjukkan karakter Kristus di lingkungan kita supaya melalui kita, orang lain dapat mengenal Kristus.
4. Mulai memberi diri untuk melayani Tuhan meski usia kita masih sangat muda, dimulai dari pelayanan dalam gereja.
5. Seperti Yosia yang telah melakukan reformasi keagamaan di Israel, kita pun harus mampu mengadakan reformasi di kalangan anak muda. Caranya adalah dengan mengubah diri dan lingkungan kita dari kebiasaan hidup yang duniawi menjadi surgawi

Komentar