KEBENARAN KARENA IMAN
Roma 10:4-10 (TB) Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.
Sebab Musa menulis tentang kebenaran karena hukum Taurat: "Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya."
Tetapi kebenaran karena iman berkata demikian: "Jangan katakan di dalam hatimu: Siapakah akan naik ke sorga?", yaitu: untuk membawa Yesus turun,
atau: "Siapakah akan turun ke jurang maut?", yaitu: untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati.
Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
https://alkitab.app/v/3c5301703546
Hukum Taurat adalah kebenaran Ilahi, yang berfungsi sebagai rambu-rambu penunjuk jalan kehidupan. Orang tak akan pernah sampai kepada Allah hanya dengan berpedoman Hukum Taurat. Kristuslah jalan. Hanya melalui Dia sajalah orang dapat sampai kepada Allah. Namun orang Israel merasa sulit menerima pemahaman tersebut.
Bagaimana mungkin meniadakan Syariat dan kesalehan lalu mengutamakan kasih karunia?
Padahal pengajaran Paulus begitu sederhana: mereka hanya perlu beriman kepada Yesus Kristus dan mengakui Dia sebagai Tuhan yang telah bangkit dari maut (ayat 9-10).
Apakah kegagalan Israel memenuhi tuntutan hukum Taurat menghilangkan harapan untuk memperoleh kebenaran? Paulus berkata tidak. Sebab Yesus telah datang untuk memenuhi segala tuntutan Taurat sehingga setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh kebenaran itu dari Allah.
Berbeda dengan 'kebenaran karena Taurat' yang sulit bahkan mustahil dicapai, 'kebenaran oleh iman' mudah diperoleh.
Tujuan hukum Taurat adalah membawa manusia mencapai kepatuhan yang sempurna demi memperoleh pembenaran. Namun, akibat kuasa dosa dan sifat manusia yang pendosa, tujuan ini mustahil tercapai.
Akan tetapi, Kristus menjadi penggenapan hukum Taurat. Artinya, hukum Taurat tidaklah dibatalkan dan tujuan pemberi hukum Taurat tidaklah digagalkan, akan tetapi, kematian Kristus membayar lunas pelanggaran kita terhadap hukum Taurat. Tujuan itu pun tercapai dan kita dibenarkan dengan cara lain.
Dengan demikian, Kristus adalah kegenapan hukum Taurat sehingga kebenaran diperoleh, melalui pembenaran. Akan tetapi, hal ini hanya berlaku bagi tiap-tiap orang yang percaya. Ketika kita percaya, yaitu ketika kita dengan segala kerendahan hati bersedia takluk di bawah ketentuan Injil, kita mengambil bagian dalam penebusan yang dilakukan Kristus, dan dengan begitu dibenarkan melalui penebusan yang ada di dalam Yesus.
Maksud Paulus adalah bahwa keselamatan telah siap sedia dalam Kristus melalui iman (lih. Ul 30:15-20). Mudah, dan tersedia bagi semua, inilah yang sangat berbeda dengan Hukum Taurat Musa.
Sebab kebenaran karena iman itu dekat di mulut dan dekat di hati. Keselamatan dan kebenaran karena iman diwujudnyatakan oleh kepercayaan di dalam hati dan pengakuan di mulut. Pengakuan di mulut harus didahului oleh kepercayaan di dalam hati dan kepercayaan di dalam hati harus dinyatakan oleh mulut sehingga dapat didengar dan disaksikan orang lain.
Inilah aturan Allah yang berlaku bagi semua, baik Yahudi maupun nonYahudi, bahwa setiap orang yang mau berseru dan percaya kepada Yesus bukan hanya tidak akan dipermalukan, tetapi juga akan diselamatkan dan dibenarkan oleh Allah, tanpa perbedaan (12). Namun, untuk bisa berseru kepada Yesus seseorang harus percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat manusia. Untuk bisa percaya dia harus membuka hati, mendengar, dan menyambut firman Tuhan masuk ke dalam hatinya. Bagaimana mungkin semua itu bisa terjadi? Hal ini dapat terjadi bila ada orang-orang yang mau diutus untuk memberitakan Injil kepada mereka yang belum percaya.
Kebenaran menurut firman Tuhan adalah kebenaran karena iman. Dan kebenaran ini harus diberitakan kepada semua orang. Tugas kita untuk memberitakan kebenaran itu karena kita adalah orang yang sudah percaya dan dibenarkan. Firman Tuhan ini perlu diberitakan
Karena Allah menujukan keselamatan bagi semua bangsa, tanpa memandang ras, tentu perlu ada orang yang menyebarluaskan berita keselamatan ini. Banyak orang di berbagai penjuru dunia yang belum pernah mendengar tentang Kristus, sebab itu perlu ada orang yang mau pergi ke tempat mereka dan memberitakan keselamatan di dalam Dia (ayat 14-15).
Sebagai orang yang telah menerima anugerah keselamatan, kita pun beroleh tugas untuk memberitakan warta keselamatan itu. Di mana kita dapat melakukannya? Di rumah, di kantor, atau di lingkungan sekitar kita? Sebagai wujud pelaksanaan dari “pengakuan mulut kita” kepada masyarakat secara terbuka.
Yaitu dengan cara lewat kesaksian hidup kita melalui perkataan dan perbuatan2 kita sehari hari, yang menyatakan Injjil Yesus Kristus.
Oleh karena itu, marilah kita menjadi utusan Injil yang rindu bersaksi dan memberitakan keselamatan di dalam Yesus Kristus kepada orang-orang yang ada di sekitar kita.
Ada juga orang-orang yang memiliki kerinduan untuk mewartakan Injil ke tempat-tempat asing yang belum pernah dia ketahui sebelumnya. Untuk mereka, kita perlu berdoa agar banyak pintu yang terbuka bagi pemberitaan mereka.
Gereja pun, terutama yang sudah lama berdiri, seharusnya tidak hanya berkutat dengan masalah pelayanan internal. Sudah saatnya memikirkan dan mendoakan secara serius untuk mengirimkan utusan Injil ke tempat-tempat jauh itu agar semakin banyak orang yang memiliki kesempatan untuk mendengar dan merespons Injil.
.. AMIN ..
Shalom.Pemahaman saya mengenai ayat dari Roma 10 : 4 - 10 mengenai pengakuan dari mulut kita bahwa Yesus ( yang nama Ibraninya adalah Yesus / ישוע ) adalah tuan ( koreksi untuk terjemahan LAI yang menyebut dirinya sebagai " Tuhan " di banyak terjemahan sekalipun Yeshua ) sama seperti seorang tuan manusia yang empunyai hamba dan Yeshua sendiri adalah penguasa atas segala sesuatu baik yang ada di dalam surga, di bumi maupun yang di bawah bumi. Seperti Yitzchak ( יצחק/ Ishak ) putra Avraham ( אברהם/ Abraham ) yang menjadi atas seluruh ahli waris harta kekayaan dan hamba.ya, tanpa bermaksud melebih-lebihkan atau mengurangi kedudukan Yeshua sebagai keturunan Avraham Yitzchak dan Ya'akov. Sedangkan percaya dalam hati bahwa dia telah dibangkitkan oleh Elohim adalah seperti bunyi ayat tersebut yang jika dikaitkan dengan Yitzchak akan sama-sama berhubungan dengan pengorbanan.
BalasHapus